BAND POP INDONESIA LAWAS 1990an dan 2000an
Awal tahun 90an hingga akhir tahun 2000an menjadi masa masa paling indah dan berkesan di dunia Musik Populer di Indonesia.Inilah dia beberapa musisi,penyanyi atau grup band yang sukses pada tahun 90an hingga 2000an silam. Band band populer inilah yang membawa kita ke masa nostalgia yang jadul dan sangat populer di era 90an hingga tahun 2000 silam.
1. DEWA 19
Tahun 1986, empat siswa SMPN 16 Surabaya mengibarkan nama Dewa. Dewa
adalah akronim keempat personelnya kala itu. Dhani Manaf [Keyboard,
Vokal], Erwin Prasetya [Bass], Wawan Juniarso [Drum], dan Andra Junaidi
[Gitar]. Wawan memutuskan keluar tahun 1988 dan bergabung dengan
Outsider yang antara lain beranggotakan Ari Lasso. Posisi Wawan di Dewa
lantas digantikan kakak kelasnya, Salman. Nama Dewa pun berubah menjadi
Down Beat, diambil dari nama sebuah majalah jazz terbitan Amerika. Down
Beat cukup dikenal terutama setelah berhasil merajai panggung festival.
Begitu nama Slank berkibar impian mereka pun berubah. Wawan Juniarso
segera dipanggil kembali untuk menghidupkan Dewa dan Ari Lasso ikut
bergabung. Nama Dewa kembali tegak, bedanya kali ini pakai embel – embel
19 semata karena rata – rata usia pemainnya 19 tahun. Sukses dengan
album perdana, Wawan hengkang. Erwin dan Ari Lasso pun hengkang karena
masalah narkoba di album kelima. Dewa kemudian menemukan Elfonda alias
Once untuk mengisi kekosongan vokal. Dan Tyo Nugros didapuk jadi
drummer. Erwin kembali bergabung dengan Dewa dan mundur lagi di album 6
kemudian digantikan oleh Yuke (bassis The Groove).
Tahun 2008 Ahmad Dhani menyatakan Tyo sang drummer telah hengkang dan diganti oleh Agung Yudha (additional drummer Andra & The Backbone dan mantan drummer Powerslaves).
Personel:
Nama: Dhani Ahmad Prasetyo (Ahmad Dhani Manaf)
Ttl: Surabaya, 26 Mei 1972
Posisi: keyboard, gitar, vokal
Nama: Andra Junaidi Ramadhan (Andra)
Ttl: Surabaya, 17 Juni 1972
Posisi: gitar
Nama: Yuke Sampurna (Yuke)
Ttl: Bandung, 19 Juni 1968
Posisi: bass
Nama: Agung Yudha
Ttl: Semarang, 20 Juni 1975
Posisi: drum
2. BASE JAM
Base Jam, adalah grup band anak muda yang terbentuk pada 15 Januari
1994. Formasi Personel mereka semula terdiri atas Bambang Sutanto (BS,
Drum), Adon Saptowo (Adon, Vokal), Sigit Wardana (Sigit, Vokal), Adnil
Farsal (Adnil, Gitar), Ardi Isnandar (Aris – Gitar) dan dua personel
wanita, Intan Putri Werdiniadi (Anya, Keyboard) dan Ardhini Citrasari
(Sita, Bas).
Berawal dari kumpul-kumpul dan nge-jam, kemudian membentuk grup band
ini, sekaligus membuat nama Base Jam. Ayah Sita yang kebetulan mengenal
Harry Sabar kemudian mengantarkan mereka ‘belajar’ padanya. Base Jam
pertamakali teken kontrak dengan PT. Musica Studio, dan merilis album
pertama, Bermimpi dan album kedua Rindu.
Berikutnya Base Jam mengalami krisis personel, Adnil Farsal dan Intan
Putri Werdiniadi mengundurkan. Disusul kemudian Christopher Bollemeyer
yang menggantikan Adnil (Gitar) juga hengkang dan memutuskan bergabung
dengan Netral.
Personel:
Nama: Alvin Kurniawan
Posisi: vokal
Nama: Adon Saptowo
Posisi: vokal
Nama: Ardi Isnandar
Posisi: gitar
Nama: Oni Fathoni
Posisi: gitar
Nama: Ardhini Citrasari
Posisi: bass
3. /RIF
Awalnya band ini bernama Badai yang berdiri tahun 1992 dengan personel
Andy (vokal), Ade (drum), Iwan (bass), Baron (gitar) dan Dwi (kibord).
Kemudian berganti menjadi R.I.F (Rythm in Freedom) di tahun 1993 dan
1995 mereka resmi memakai nama /rif. Anak-anak Bandung ini kemudian
mencoba peruntungan dengan membuat single
rekaman sendiri. Tak dinyana mereka dilirik perusahaan rekaman besar
dan album perdana mereka 'Radja' yang rilis Oktober 1997 laris manis.
Kendati kerap berganti personel, hingga kini /rif tetap berdiri tegak.
Personel:
Nama: Restu Triady (Andy)
Ttl: Bandung, 12 Oktober 1968
Posisi: vokal
Nama: Magi Trisandi (Magi)
Ttl: Bandung, 9 September 1973
Posisi: drum
Nama: Teddy
Posisi: bass
Nama: Adjie Pamungkas (Jikun)
Ttl: Bandung, 12 September 1968
Posisi: gitar
Nama: Noviar Rahmansyah (Ovy)
Ttl: Bandung, 12 November 1966
Posisi: gitar
4. BIP
BIP lahir untuk menyalurkan kreativitas tiga musisi mantan personel
Slank, yaitu Pay, Bongky dan Indra. Setelah puas dengan proyek musik
masing-masing selama kurang lebih empat tahun, akhirnya Bongky, Indra
dan Pay sepakat mendirikan band baru yang diberi nama BIP,
singkatan inisial nama mereka, di acara reuni Potlot yang diadakan di
GOR Saparua, Bandung, 20 April 2000 silam. BIP kemudian didukung pula
oleh Jaka (dram), dan Irang (vokal).
April 2003, bertepatan dengan dirilisnya album The Best Of BIP, BIP mengumumkan mereka tidak lagi memakai Irang sebagai vokalis. Sebagai
gantinya, mereka menggandeng Ipang, mantan vokalis Plastik.
Personel:
Nama: Parlin Burman (Pay)
Posisi: gitar
Nama: Bongky Marcel Ismail (Bongky)
Posisi: bass
Nama: Indra Chandra Setiadi (Indra)
Posisi: keyboard
Nama: Irfan Fahri Lazuardy (Ipang)
Posisi: vokal
5. NETRAL
NETRAL adalah band yang dibentuk pada tanggal 18 November 1992. Dimana
oleh pers Indonesia saat itu dikatakan sebagai Band Alternatif. Terlepas
dari yang diberikan pers Indonesia ini benar atau tidak.
Yang
jelas band yang dibentuk dari hasil persahabatan di SMA Negeri 55 dan
60 Jakarta ini hanya memainkan musik yang benar-benar murni keluar dari
hati Nurani mereka sendiri. Sesuai dengan Definisi Musik yang kita
kenal. Juli 1998, Bimo hengkang. Eno pun didapuk menggantikan Bimo.
Desember 1999, Miten pamit untuk berangkat ke Amerika untuk meneruskan
sekolahnya. Baru di tahun 2003 mereka bertemu Coki.
Personel:
Nama: Bagus Dhanar Dhana (Bagus)
Ttl: 17 Januari 1971
Posisi: bass dan vokal
Nama: Eno Gitara Ryanto (Eno)
Ttl: Jakarta, 11 Oktober 1979
Posisi: drum
Nama: Christoper Bollemeyer (Coki)
Ttl: Jakarta, 30 Desember 1976
Posisi: gitar
6. BOOMERANG
Boomerang adalah grup musik rock asal Surabaya, yang resmi berdiri
pada 8 Mei 1994 dengan nama Lost Angels. Meski demikian mereka telah
berkiprah konsisten tampil di jalur rock sejak 1991.
Personel Boomerang semula terdiri dari John Paul Ivan (gitar), Roy
Jecomiah (vokal), Farid Martin (drum) dan Hubert Henry (bas). Namun
dalam perjalanan karirnya John Paul Ivan mundur dan memilih berganti
bendera pada 2005. Boomerang kemudian memperkenalkan Andry Franzzy
(mantan gitaris Powerslaves) sebagai gitaris baru mereka.
Personel:
Nama: Andi Babas
Posisi: vokal
Nama: Hubert Henry Limahelu
Posisi: bass
Nama: Farid Martin Badjeber
Posisi: drum
Nama: Tommy Maranua
Posisi: gitar
7. PADI
Padi mulai dibentuk di Surabaya, 8 April 1997 dan mulai dikenal
masyarakat pada penghujung 1990-an. Warna musiknya dianggap baru dalam
dunia musik pop rock Indonesia. Padi sendiri merupakan grup kreativitas
seni mahasiswa Universitas Airlangga Surabaya, yang semula bernama
'Soda', namun kemudian diganti menjadi Padi. Debut album Padi bertajuk
Lain Dunia (1999) yang berhasil terjual hingga 800 ribu kopi
Kemudian
menyusul album Sesuatu Yang Tertunda (2001) yang juga sukses terjual
hingga 1,6 juta kopi. Album berikutnya Save My Soul (2003), dan terakhir
albumnya bertitle Padi (2005).
Selain keempat album regular di
atas, Padi juga pernah merilis album kompilasi seperti Official Songs
World Cup (lagu Work of Heaven, 2002), Album rohani Family Songs Hadad
Alwi (Doaku, 2003), Tribute to Ian Antono (Saksi Gitar Tua, 2004), dan
album sosial untuk korban Tsunami di Aceh Kita Untuk Mereka (lagu 26
Desember, 2005).
Personel:
Nama : Andi Fadli Arifuddin (Fadli)
Posisi : Vokal
Nama : Ari Sosianto (Ari)
Posisi : Gitar
Nama : Surendro Prasetyo (Yoyo)
Posisi : Drum
Nama : Rindra Risyanto Noor (Rindra)
Posisi : Bass
Nama : Satrio Yudi Wahono (Piyu)
Posisi : Gitar
8. COKELAT
Cokelat adalah nama Grup musik asal Bandung yang berdiri tanggal 25
Juni 1996. Grup musik ini memilih nama “Cokelat” karena mereka ingin
musik yang mereka suguhkan bisa dinikmati oleh semua kalangan, seperti
halnya makanan cokelat. Mungkin tujuh tahun bersama-sama, berkarya,
bekerja keras dan menjalani proses mencapai impian bukanlah jalan yang
mudah.
Hingga hari ini, Cokelat telah mengalami beberapa kali perubahan
personil. Semula ada Kikan, Ronny, Robert, Bernard, dan Deden, kemudian
sewaktu rekaman album kompilasi “Indie Ten” (1998) Ervin masuk
menggantikan Deden, kemudian pada saat album “Untuk Bintang” (2000)
Edwin masuk menggantikan Bernard dan keluarnya Robert menjelang album
“Rasa Baru“ (2001) dan hingga saat ini Cokelat menemukan formasi
terbarunya.
Personel:
Nama: Jackline Rossy
Posisi: Vokal
Nama: Otto Trijati Pambudi
Posisi: Drum
Nama : Ernest Fardiyan Sjarif (Ernest)
Posisi : Gitar
Ttl : Plaju, 9 Januari 1979
Nama : Febrianto Nugroho Surjono (Ronny)
Posisi : Bass
Ttl : Jakarta, 26 Februari 1974
Nama : Edwin Marshal Syarif (Edwin)
Posisi : Gitar
Ttl : Plaju, 19 Maret 1975
9. JIKUSTIK
Jikustik adalah grup musik Indonesia yang terbentuk tanggal 26 Februari
1996 di Yogyakarta dengan anggota: Pongki (vokal, gitar), Icha (bass,
vokal), Dadi (gitar, vokal), Adhit (keyboard) dan Carlo (drum).
Pada
bulan Februari 1996, sekumpulan anak muda sepakat mendirikan G-Coustic.
Huruf 'G' berasal dari nama Geronimo FM, sebuah radio di Jogja, yang
berperan dalam berdirinya Jikustik. Sedangkan Coustic berasal dari kata
acoustic. Dari situlah dua lagu berjudul "Berdua Lagi" dan "Seribu Tahun
Lamanya" mulai dikenal khalayak Jogja.
Pongki dan Icha merupakan
anggota yang paling aktif dalam menciptakan lagu. Tidak hanya untuk
grup mereka sendiri, mereka juga menciptakan lagu untuk penyanyi lain
dan banyak yang akhirnya menjadi hits.
Personel:
Nama : Brian Prasetyoadi (Brian)
Posisi : Vokal
Nama : Abadi Bayu (Bayu)
Posisi : Bass
Nama : Ardi Nurdin (Dadi)
TTL : Yogyakarta, 1 September 1977
Posisi : Gitar, Vokal
Nama : Adhitya Bhagaskara (Adhit)
TTL : Yogyakarta, 15 September 1976
Posisi : Keyboard
Nama : Carolus Liberianto (Carlo)
TTL : Madiun, 28 Januari 1977
Posisi : Drum
10. EDANE
Edane semula dikenal sebagai singkatan dari Eet dan Ecky Lamoh.
Terbentuk tahun 1991, Edane terdiri atas Eet (gitar), Ecky Lamoh (vokal), Iwan
Xaverius (bas), dan Fajar Satriatama (drums). Setelah ikut mewarnai
musik Edane dalam album pertama The Beast (1992), Ecky cabut. Edane tak
berganti nama, Hari Batara atau lebih dikenal sebagai Ucok, masuk.
Tapi kemudian giliran Ucok yang cabut. Posisinya diambil alih oleh Trison, mantan
vokalis Roxx. Trison dipilih lewat seleksi ketat yang dilakukan selama
dua tahap. Namun pada pertengahan tahun 2003 lagi-lagi terjadi
pergantian vokalis, pada tangal 9 juli 2003 tepatnya Trison mengundurkan
diri dari edane. Setelah Trison mengundurkan diri akhirnya edane
mendapatkan ganti vokalis baru yaitu mantan vokalis Razzle Band yaitu Robby. Namun Iwan
dan Robby akhirnya mengundurkan diri
Personel:
Nama: Zahedi Reza Syahranie
Ttl: Bandung, 3 Februari 1962
Posisi: gitar
Nama: Fajar Satriatama
Ttl: Jakarta, 11 Juli 1970
Posisi: drum
Nama: Daeng Oktav
Posisi: bass
Nama: Ervin Nanzabakri
Posisi: vokal
Nama: Hendra Zamzami
Posisi: gitar
11. GOD BLESS
Berdirinya God Bless berawal kembalinya Iyek kembali ke Tanah Air
setelah beberapa tahun tinggal di Belanda, ia pun berangan-angan
membentuk band sendiri yang lebih serius. Bersama Ludwig Le Mans,
gitaris Clover Leaf, band Iyek ketika masih di Belanda, Iyek lalu
mengajak Fuad Hassan (dram), Donny Fattah (bass) dan Jockie Surjoprajogo
(kibor) untuk membentuk band. Tahun 1972, formasi pertama ini melakukan
konser perdananya di TIM (Taman Ismail Marzuki)lalu mengikuti pentas
musik “Summer ’28”, semacam pentas ‘Woodstock’ ala Indonesia di Ragunan,
Jakarta, yang diikuti berbagai grup band dari Indonesia, Malaysia dan
Filipina. Dengan posisi keyboard yang sudah digantikan oleh Deddy Dores
,Jockie Surjoprajogo sendiri sibuk dengan program musik lain-lainnya
seperti LCCR Prambors dan sebagainya. Kini God Bless menyisakan 3
personil.
Personel:
Nama : Ahmad Syech Albar (Ahmad Albar)
TTL : Surabaya, 16 Juli 1946
Posisi : Vokal
Nama : Jusuf Antono Djojo (Ian Antono)
TTL : Malang, 29 Oktober 1950
Posisi : Gitar
Nama : Donny Fattah Gagola
Posisi : Bass
Nama : Abadi Soesman
Posisi : Keyboard
Nama: Eet Syahranie
Ttl: Bandung, 3 Februari 1962
Posisi: gitar
Nama: Fajar Satriatama
Ttl: Jakarta, 11 Juli 1970
12. IWAN FALS
Iwan Fals yang bernama lengkap Virgiawan Listanto lahir di Jakarta
pada 3 September 1961. Ia seorang penyanyi beraliran balada yang menjadi
salah satu legenda hidup di Indonesia. Lewat lagu-lagunya, ia
‘memotret’ suasana sosial kehidupan Indonesia (terutama Jakarta) di
akhir tahun 1970-an hingga sekarang. Kritik atas perilaku sekelompok
orang (seperti Wakil Rakyat, Tante Lisa), empati bagi kelompok marginal
(misalnya Siang Seberang Istana, Lonteku), atau bencana besar yang
melanda Indonesia (atau kadang-kadang di luar Indonesia, seperti
Ethiopia) mendominasi tema lagu-lagu yang dibawakannya. Iwan Fals tidak
hanya menyanyikan lagu ciptaannya tetapi juga sejumlah pencipta lain.
13. KAHITNA
Kahitna berdiri pada taggal 24 Juni 1986, yang berasal dari bahasa
Philipina yang artinya meskipun demikian tapi akhirnya dipelesetkan
menjadi bahasa Sunda. Ka Na adalah awalan dan akhiran sehingga ketika
disatukan artinya menjadi yang paling hits ; nu paling hits (bahasa
Sunda).
Kahitna sendiri berasal dari kota Kembang Bandung.
Berawal pada tahun 1983, Yovie membentuk band yang bernama Coops Rhytem
Section anggotanya sebagian besar menjadi Indonesia 6, Ruth Sahanaya dan
KAHITNA itu sendiri. Karena perbedaan idealisme, Yovie melepaskan diri
dan membentuk KAHITNA pada tahun 1986 dengan vocalis Trie Utami, pada
perkembangannnya berganti-ganti personil sampai formasi saat ini. Banyak
nama besar yang telah bergabung dengan KAHITNA, dari mulai kesuksesan
seorang Yovie Widianto, Rita Effendy, Ruth Sahanaya, Trie Utami, Hedi
Yunus.
KAHITNA adalah salah satu band yang mempunyai kekuatan merata disemua
lini ditandai dengan aktivitas para personilnya sebut saja Andrie
Bayuadjie pada Humania dan Indra Lesmana Reborn, Dody Is sebagai
Ilustrator musik sinetron, D. Bambang P sebagai Sound Programming dan
Arranger.
Personel:
Nama: D. Bambang Purwono
Ttl: Sukabumi, 17 November
Posisi: keyboard
Nama: Andrie Bayuajie
Ttl: Bandung, 23 Agustus
Posisi: gitar
Nama: Dody Isnaini
Ttl: Jember, 21 Oktober
Posisi: bass
Nama: Budiana Nugraha
Ttl: Bandung, 1 Desember
Posisi: drum
Nama: Harry Suhardiman
Ttl: Jayapura, 2 November 1970
Posisi: perkusi
Nama: Hedi Yunus
Ttl:Bandung, 24 Agustus
Posisi: vokal
Nama: Carlo Saba
Ttl: Bandung, 5 Januari
Posisi: vokal
Nama: Mario Ginanjar
Ttl: Bandung, 11 Maret
Posisi: vokal
14. KLA PROJECT
KLa Project adalah kelompok musik yang dipelopori oleh Katon
Bagaskara, Lilo (Romulo Radjadin), Adi Adrian, dan Ari Burhani. Nama KLa
sendiri diperoleh dari inisial personel band ini. Pada tahun 1992, Ari
Burhani keluar dan beralih peran sebagai manajer band hingga saat ini.
Pada bulan Maret 2001, giliran Lilo yang keluar dari band ini.
KLa tetap berjalan terus walau hanya menyisakan Katon dan Adi.
Kemudian tahun 2003, KLa memutuskan untuk menambah tiga orang personel
baru, yaitu Erwin Prasetya, Yoel Priyatna dan Hari Goro. Nama mereka pun
berubah menjadi NuKLa. NuKLa sempat mengeluarkan satu album pada tahun
2004 yang bertajuk “New Chapter”.
Pada tahun 2006, Erwin Prasetya memutuskan untuk keluar dari NuKLa
karena perbedaan visi. Tak lama setelah itu, Katon Bagaskara menyatakan
bahwa NuKLa berganti nama kembali menjadi KLa Project. Salah satu
alasannya adalah sulitnya mengubah citra KLa yang lama menjadi baru.
Beberapa anggota KLa Project juga berkarier solo. Katon telah merilis
enam album, Adi mencetak dua album, dan Lilo baru satu album.
Personel:
Nama : Katon Bagaskara
TTL : Magelang, 14 Juni 1966
Posisi : Vokal, Gitar
Nama : Adi Adrian
Posisi : Piano, Keyboard
Nama : Lilo (Romulo Radjadin)
Posisi : Gitar, Vokal
15. ADA BAND
ADA Band adalah sebuah grup musik pop yang kini beranggotakan Donnie
Sibarani (vokalis), Aditya Pratama (drummer), Marshal (gitaris) dan
Dika Satjadibrata (bassis). Grup ini melejit lewat lagu Masih, Langit
Tujuh Bidadari dan Karena Wanita (Ingin Dimengerti). Lagu-lagu mereka
dominan mengangkat tema-tema cinta. Sehingga ADA Band dianggap sebagai
salah satu grup musik melankolis.
Album yang telah mereka rilis yakni, SEHARUSNYA (1997), PERADABAN
2000 (2000), TIARA (2001), METAMORPHOSIS (2002), The Best of –
Discography (2003), HEAVEN OF LOVE (2004), ROMANTIC RHAPSODY (2006),
CINEMA STORY (2007), dan HARMONIOUS (2008).
Saat terbentuk pada tahun 1996, ADA Band beranggotakan Ibrahim Imran
(Baim) pada gitar & vokal, Iso Eddy H (Iso) pada keyboard &
backing vocal, Elif Ritonga (Eel) pada drum, Dika Satjadibrata (Dika) pada bass dan Khrisna Balagita
(Khrisna) pada keyboard & piano. Album perdana, SEHARUSNYA dirilis setahun
kemudian.
Setelah album kedua, PERADABAN 2000 (2000), Iso dan Eel hengkang dari
ADA Band. Album ketiga, TIARA (2001) posisi drum diisi oleh Rama Yaya
Muktio. Perpecahan di tubuh ADA Band kembali terjadi. Kali ini sang
vokalis, Baim hengkang pada bulan Desember 2001.
Tak putus asa, awal 2003, ADA band menggebrak dengan formasi Khrisna
Balagita (keyboard & piano), Dika Satjadibrata (bass & backing vocal),
Rama Yaya Muktio (drum), Marshall Suryarachman (gitar), dan Donnie
Sibarani (vokal). Mereka pun merilis album METAMORPHOSIS di bawah label
baru, EMI Music Indonesia. Kebangkitan ADA Band diakui dengan masuknya
mereka sebagai nomine dalam Anugerah Musik Indonesia (AMI) 2003 (4
kategori) dan Clear Top 10 Awards 2003 (3 kategori).
Akhir 2003, mereka merilis THE BEST OF ADA BAND – DISCOGRAPHY, berisi
12 lagu yang membawa ADA Band terkenal. Awal 2004, Rama kecelakaan dan
terpaksa harus mundur. Dengan bantuan additional player, ADA Band
merilis HEAVEN OF LOVE (2004), ROMANTIC RHAPSODY pada awal 2006, serta
CINEMA STORY pada pertengahan 2007. Donnie berduet dengan putri musisi
Erwin Gutawa, Gita Gutawa, dalam lagu Yang Terbaik Bagimu yang terdapat
di album HEAVEN OF LOVE.
Album kesembilan ADA Band, HARMONIUS (2008) rilis tanpa Khrisna Balagita yang mengundurkan diri dari ADA Band.
16. GIGI
Asal : Bandung, Indonesia
Tahun aktif : 1994 – sekarang
Aliran : Pop, Rock
Label : Demajors
Manajemen : GIGI Manajemen
Personil
Armand Maulana (vokal)
Dewa Budjana (gitar)
Thomas Ramdhan (bass)
Gusti Hendy (drum)
Mantan personil
Aria Baron (gitar)
Ronald Fristianto (drum)
Opet Alatas (bass)
Budhy Haryono (drum)
Gigi adalah nama sebuah grup musik yang berasal dari Bandung, Indonesia
yang mengusung jenis musik pop dan rock. Kelompok ini berdiri pada
tanggal 22 Maret1994, dengan format awal Aria Baron, Thomas Ramdhan,
Ronald Fristianto, Dewa Budjana dan Armand Maulana. Nama “Gigi” sendiri muncul
setelah para personelnya tertawa lebar mengomentari nama “Orang Utan”
yang nyaris dijadikan nama band ini. Dengan latar belakang musik yang
beda-beda, mereka menggabungkannya ke dalam satu musik yang menjadi ciri
khas Gigi. Album perdana yang bertema “Angan” dilempar ke pasaran
dengan dukungan dari Union Artist/Musica. Setelah berkiprah
selama 11 tahun di blantika musik Indonesia, kelompok ini telah
mengalami pergantian personil berkali-kali.
17. SLANK
Awal terbentuknya Cikini Stones Complex (CSC), cikal bakal
Slank pada Desember 1983. Kenapa Cikini Stone Complex. Karena awalnya
band ini terdiri dari anak-anak SMA perguruan Cikini. Di band inilah
Bimo Setiawan (dram), Boy (gitar), Kiki (gitar), Abi (bas), Uti (vokal)
dan Well Welly (vokal) mengekspresikan kesukaan mereka terhadap
karya-karya Rolling Stones.
Alhasil, biarpun mereka mencoba warna lain tetap saja akan kembali lagi
ke karya-karyanya Rolling Stones. Tapi sayang kemudian band ini
dibubarkan. Bimo Setiawan atau lebih dikenal dengan sebutan Bimbim tetap
bertekad untuk bermusik. Lalu bersama dua orang saudaranya Denny dan
Erwan, ia membentuk Red Evil. Berbeda konsep dengan CSC, Red Evil mulai
menyisipkan karya sendiri ketika mereka tampil membawakan karya-karyanya
Van Halen.
Lahirnya Slank
Merasa nggak puas dengan satu gitaris, Bimbim pun mengajak serta Bongky
yang saat itu tercatat sebagai gitaris Reseh Band. Namun kedatangan
Bongky di Red Evil membuat mundur gitaris yang akan didampinginya.
Penampilan mereka yang terkesan asal-asalan kadang urakan membuat mereka
kerap disebut slenge’an oleh teman-temannya. Mulai saat itulah Red Evil
pun berubah nama menjadi Slank dengan formasi awal, Bimbim, Erwan
(vokal), Bongky (gitar), Denny (bas) dan Kiki (gitar). Sejak itu pula,
rumah Bimbim di Jl. Potlot III/14 Pancoran, Jakarta Selatan dijadikan
tempat ngumpul alias markas kelompok Slank.
Melihat Slank yang tidak menunjukkan tanda-tanda kemajuan Erwan pun
memutuskan untuk serius kuliah di Bali. Posisi Erwan lantas digantikan
Uti dan Lala. Tapi tak lama, Well Welly yang dulu menjadi vokalis CSC
masuk menggantikan. Formasi Slank terus berubah hingga menjadi solid
ketika Bimbim dan Bongky merekrut Kaka (vokal), Pay (gitar) dan Indra Q.
(kibor). Mereka kemudian memutuskan serius di jalur musik mereka dan
mencari jalur untuk rekaman. Adalah Indra Q. yang berhasil menemukan
Slank dengan Budhi Soesatio.
Setelah mendengar demo yang disodorkan, Budhi yakin musik Slank akan
disukai. Apalagi mereka berani menampilkan warna musik yang berbeda.
Dari pop, rock, sampai etnik. “Saya pikir grup ini bakal memiliki daya
hidup yang lama”, tutur Budhi saat itu. Tak disangka album Suit-Suit…
Hey Hey… (Gadis Sexy) yang menampilkan hits Memang dan Maafkan ini
meledak. Bahkan dalam ajang BASF Award tahun 1991, mereka memperoleh
predikat “Pendatang Baru Terbaik”.Sejak itu, jadwal manggung Slank
sangat padat, tidak hanya sebatas Pulau Jawa dan Bali saja tapi juga
dari Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi.
Fans Fanatik
Perkiraan Budhi Soesatio akan grup ini ternyata benar, pangsa pasar yang
dibidik Slank tepat dan memiliki kefanatikan tersendiri. Lirik lagu
mereka dianggap simbol dari pemberontakan generasi muda terhadap
nilai-nilai kemapanan. Oleh karena itu, markas mereka di Jl. Potlot 14
sering disatroni para penggemar Slank atau akrab disebut Slankers.Tak
hanya Slankers yang kerap datang ke tempat ini, tapi juga dari kalangan
musisi. Tempat ini kemudian jadi seperti sebuah komunitas, karena dari
tempat ini banyak lahir musisi-musisi muda. Alumnus gang Potlot antara
lain Imanez, Anang, Kidnap Katrina, Alm. Andi Liani, Oppie Andaresta dan
Flowers.
Sayang, formasi solid ini pun ternyata harus pecah. Pay, Bongky dan
Indra memutuskan hengkang karena adanya ketidak puasan rehadap masalah
manajemen. Ketiganya lantas bergabung dan membentuk band BIP. Tiga
personel baru, yakni Abdee (gitar), Ridho (gitar) dan Ivanka (bas) masuk
mengisi kekosongan formasi Slank. Kehadiran mereka, bisa dibilang
membawa perubahan besar bagi Slank. Selain lebih semangat bermusik,
penampilan Slank pun mulai berubah. Bagi Bimbim dan Kaka, tiga personil
baru ini membawa gairah yang baru.Dengan formasi baru (formasi 14) dan
di bawah naungan Bunda Iffet, kini Slank telah melahirkan sembilan
album. Setelah Lagi Sedih muncul album Tujuh (1998), dan lalu Mata Hati
Reformasi (1999).
Lima album pertama mereka adalah Suit Suit Hey Hey Gadis Sexy (1990), Kampungan
(1991), Slank 3 Piss (1993), Generasi Biru (1995), dan Minoritas (1996).
Album-album yang diproduksi sebagian besar oleh Virgo Ramayana Record
dan Slank Records itu dilengkapi The Best Slank 1 - 5, A Mild Live Konser Piss 30 Kota (1999)
dan album kesembilan VCD dobel album 999+09. Seluruh album Slank laku di atas 200 ribu. Album
Tujuh mencatat penjualan tertinggi, 600 ribu keping.
Predikat supergrup memang pantas mereka terima. Selain angka
penjualan yang fantastis, Slank juga memiliki jumlah penggemar yang amat
luas. Jumlah Slankers, penggemar fanatik Slank, mencapai jutaan orang.
Mereka tersebar di 20 kota, bahkan ke beberapa negara.
Fans yang memegang kartu anggota saja ada sekitar 20 ribu orang.
Malah, menurut Bens Leo, seorang pengamat musik, Slankers fanatik bisa
mencapai 50 ribu.
“Slank kelak bakal jadi LSM dengan jumlah anggota yang besar,” kata Bimbim.
Komunitas Potlot juga melahirkan penyanyi dan musisi yang sukses.
Mereka antara lain Oppie Andaresta, Anang, Imanez, Nita Tilana, Welly,
Ecky Lamoh, dan tentu Pay, Indra Q, dan Bongky yang banyak mempromosikan
grup baru
Setelah cabut dari Slank usai album ke-5, Minoritas. Mereka kini
mendirikan BIP, yang warna musiknya masih kental dengan warna Slank.
Boedi Soesatio bercerita, pertemuannya dengan Slank bermula ketika
kepincut pada demo lagu yang dibawa oleh anak sahabatnya, Yudho (suami
Titi Qadarsih) pada 1989.
Bagi pembuat logo dan sampul kaset itu, lagu yang dibawa oleh Indra Qadarsih itu ibarat mutiara yang belum digosok.
“Mereka membawa pembaruan di blantika musik rock Indonesia lewat lirik yang apa adanya,” tutur Boedi.
Apalagi, Boedi menilai, saat itu pasar kaset sedang jenuh. Pop
cengeng juga sudah jenuh. Inilah momentum. Kebetulan pembuat sampul
album Nike Ardila itu juga tak asing dengan Pay, yang pernah kerja
bareng.
Strategi pun digarap. Boedi dan anggota Slank – Bimbim, Kaka, Pay,
Bongky, dan Indra – menyatukan pendapat. “Kami sepakat untuk tidak
sepakat.”
Mereka beradu argumen setelah lagu selesai digarap. Salah satu
hasilnya adalah lirik lagu yang dinilai agak jorok agar diganti, seperti
lagu Kupu-kupu Malamku menjadi Maafkan. Setiap personel Slank dinilai
memiliki musikalitas yang tinggi.
“Soal menyanyi, fals sedikit boleh-boleh saja daripada harus mematuhi patron yang tepat,” katanya.
Bimbim kuat karena memiliki touch Rolling Stones. “Indra, Bongky, dan
Pay meski nggak nge-Stones, punya peran yang tak kalah kuat. Indra
memberi renda, begitu pula Bongky. Pay yang memberi kancingnya,”
katanya.
Inti dari kekuatan Slank, menurut Boedi, adalah pada cara ungkap
lirik dan tema yang mereka tawarkan sangat akrab dengan lingkungan
sehari-hari. Hit-hit seperti Maafkan, Mawar Merah, Makan Nggak Makan
Asal Kumpul, Orkes Sakit Hati, Bang Bang Tut, Nagih, Naik-naik ke Puncak
Gunung, Tong Kosong, Siapa yang Salah, Balikin, bertutur tentang
kehidupan sehari-hari yang apa adanya.
“Mereka bisa menjadi corong dan mewakili anak muda. Mereka bakal
menjadi perwakilan unek-unek. Slank bakal menjadi gaya hidup,” ujar
Boedi.
Dengan sejumlah kekuatan yang dimiliki Slank, slogan Slank adalah
anak muda yang slenge’an, tapi punya sikap pun ditawarkan. Logo pun
dibuat maskulin, yakni kupu-kupu besi dengan desain warna biru sebagai
ikon.
Karena diprediksi bahwa Slank bakal menjadi gaya hidup, mereka
menyebarkan angket, meluncurkan stiker, pin, kaos, rantai, sekaligus
untuk memelihara fans. Inilah yang akhirnya melahirkan Pulau Biru. Wadah
manajemen Slank, yang sekarang dipegang oleh Bunda Iffet Sidharta.
Slank kemudian terbukti menjadi gaya hidup. Para Slankers meniru
habis penampilan Slank. Kaos ketat yang ngatung. Dompet di saku kanan
belakang yang terikat rantai ke pinggang. Kalung dengan liontin logo
Slank berbentuk kupu-kupu.
18. SHEILA ON 7
Sheila on Seven (SO7) adalah salah satu grup musik populer Indonesia
dengan personel Duta (Akhdiyat Duta Modjo, vokal), Eross (Eross Candra,
gitar), Adam (Adam Muhammad Subarkah, bass), serta Brian (Brian Kresna
Putro, drum).
Grup yang berdiri di Yogyakarta, 6 Mei 1996 itu, awalnya bernama
Sheila Gank yang diambil dari kata Sheila dari bahasa Celtic yang
berarti musikal. Nama ini pun kemudian diubah menjadi On Seven, yang
berarti tujuh tangga nada dalam musik.
SO7 dalam perjalanan bermusik telah beberapa kali mengalami perubahan
formasi. Pada Oktober 2004, Brian masuk menggantikan Anton yang
dikeluarkan karena dianggap tidak disiplin. Kemudian pada Maret 2006,
Sakti mundur untuk belajar di Pakistan.
Album Sheila On 7 di antaranya, SHEILA ON 7 (1999), KISAH KLASIK
UNTUK MASA DEPAN (2000), ANUGERAH TERINDAH YANG PERNAH KUMILIKI (2000),
07 DES (2002), OST. 30 HARI MENCARI CINTA (2003), PEJANTAN TANGGUH
(2004), PRIA TERHEBAT (2004), JALAN TERUS (2005), 507 (2006) album MENENTUKAN ARAH (2008) yang dirilis di atas kereta jurusan Jakarta-Bandung.
19. CAFFEINE
Berawal dari album kompilasi Indie Ten yang menyuguhkan Padi,
Cokelat, Wong dan tujuh band lainnya, Caffeine mampu menarik perhatian.
Caffeine yang beranggotakan Rudy (vokal), Beny (gitar), Danny (gitar),
Daniel (keyboard), Yandi (bass) dan Yudi (drum) merilis debut album Hijau dengan mengandalkan single Hidupku Kan Damaikan Hatimu.
Perjalanan Caffeine menembus indutri rekaman tidaklah semudah yang
dibayangkan. Mereka seakan kenyang mendapat penolakan dari bebagai
record label yang mereka sambangi. Akhirnya melalui label New Metro,
Caffeine merilis album perdananya Hijau.
Pembuatan album ketiga Di Telinga dan Di Mataku, Caffeine
dibantu ole Capung (gitaris Java Jive) yang bertindak sebagai produser. Album
ketiga ini menjadi pembuktian bahwa Caffeine masih tetap eksist dijalur
musik tanah air.
20. FIVE MINUTES
Grup asal Bandung yang kerap mengenakan sarung, Five Minutes kemarin
mengeluarkan album terbaru bertajuk “Rockmantic” di Hard Rock Cafe.
Dalam album keenam ini perubahan terjadi khususnya pada jenis musik
serta para personilnya.
Unsur pop rock sangat kentara sekali namun cerita tentang cinta tetap
menjadi jualan grup yang beranggotakan Ricky Tjahyadi (keyboard), Richie
Setiawan (vokal), Drie Warnanta (bass), Aria Yudistira (drum) dan
Roelhilman (gitar).
Penggarapan album ini memakan waktu cukup lama yakni rentang antara
pertengahan Maret 2004 hingga Maret 2007. Hal tersebut dilakukan supaya
hasil yang diperoleh memuaskan. Lantaran perubahan para personil maka
sektor sound pun berubah. Pengaturan dan pengisian sound disesuaikan
dengan konsep musik yang dipegang saat ini sehingga perbedaan mencolok
terlihat pada karakter vokal dan pengisian intrumen pada umumnya.
Dari sepuluh lagu di album ini hampir keseluruhan ciptaan Ricky FM.
Kendati begitu peran personil lainnya tetap andil utamanya aransemen.
“Kita kerjakan semua. Jadi nggak hanya saya sendiri,” kata Ricky
diiyakan personil lainnya dalam jumpa wartawan.
Dengan adanya perubahan jenis musik dengan para personilnya, Drie
berharap album Rockmantic dapat diterima dan dinikmati masyarakat
pencinta musik. “Ya walau konsep bermusik Five Minutes alami perubahan,
kami harap pecinta musik bisa menerima,” ujar Drie.
Berikut sepuluh lagu di album “Rockmantic”, Menahan Perih, Bertahan,
Takkan Rela, Bersalah, Bidadari, Tanpamu, Jangan Sakiti Aku, Masihkah
Aku, Jauhi Dirinya dan Benarkah Itu.
21. D O T
d.o.t adalah band yang terbentuk pada 5 September 1997. Band yang
dimotori oleh dua kakak beradik Adam Glen Doly dan Esa Saeful Rahman
alias Eza Yayang ini sempat menelurkan hit dari album Siapa Kamu dan
Jangan Jangan. d.o.t sempak vakum selama kurun waktu 7 tahun dan kini
ditengah ramainya panggung musik dengan bermunculan band-band baru,
d.o.t kembali meluncurkan karya terbaru. Kali ini Eza dan Adam (gitar)
menggandeng Aroel sebagai pemain bas. Sedang untuk memberikan tampilan
yang baru Eza mengajak Alsa seorang gadis remaja berusia 14 tahun yang
bertindak sebagai additional player dram untuk setiap penampilan live
d.o.t
Dari sisi musik, d.o.t masih mempertahankan slow beat bergaya 1980-an
yang manis, dan mudah dicerna. Pola bermusik ini memang kembali menjadi
tren saat ini. Mereka pun melahirkan hit seperti Jangan Jangan, Siapa
Kamu, Rindu, serta Cinta dan Sahabat. Waktu itu grup musik ini
menggabungkan beberapa jenis aliran musik mulai dari pop-rock, funky
hingga bernuansa etnik ke dalam musik mereka. Musik yang kaya warna ini
menjadikan d.o.t cepat diterima masyarakat.
Personel:
Nama : Adam Glen Doly
Posisi : Gitar
Nama : Esa Saeful Yayang / Eza Yayang
Posisi : Vokalis, Drum
Nama : Aroel
Posisi : Bass
Nama : Alsa
Posisi : Drum
22. FUNKY KOPRAL
Funky Kopral adalah band gado – gado, dengan dukungan personil yang menyukai beragam jenis musik, “Tapi selama ini, kami tetap akur-akur saja. Kesukaan pada musik boleh berbeda, tapi pada saat berkarya, visi musik kami sudah satu, ” ujar Angga, vokalis. Anak muda ini nge-rap pada sedikitnya 4 lagu, antara lain pada lagu ‘Depresi’, ‘Suntuk’ dan ‘Burn The Liar’. Lagu yang disebut terakhir, malah nyaris full rap. Padahal, Angga tak gemar benar pada musik rap, “Jaman ngeband pertamakali waktu masih di SMP, gue seneng bawain lagu-lagu Nirvana atau Oasis. Pokoknya, lagu-lagu yang lagi ngetop, waktu itu masih langka lagu rap, ” masih kata Angga.
Kristo dan Arlonsy mengaku, tak pernah mau tabrakan waktu main gitar secara barengan. Double lead guitar dalam formasi Funky Kopral bisa diakali, dengan membuat format aransemen yang memungkinkan masing – masing personil tetap berperan dominan, sambil menjaga ego. Hal itu tampak pada permainan duet gitar Kristo – Arlonsy pada lagu ‘Birokrasi’ dan ‘Masa Depan’. Di sana, permainan gitar keduanya terdengar saut-sautan, tapi tetap pada takaran harmoni musik yang terjaga. “Kalau dia lagi nge-lead, gue nge-rhythm. Begitu sebaliknya. Ngapain harus merasa paling jago, honor mainnya sama ini, ” seloroh Kristo. Itulah asyiknya Funky Kopral. Dalam usia yang nyaris sepantar – antara kelas 2 dan 3 SMU – kecuali drummer Robbi yang sudah jadi mahasiswa, Funky Kopral gampang sekali menyatukan ide dan visi musik. Robbi adalah musisi tertua yang berasal dari Lampung.
Yang unik, Funky Kopral hanya menyodorkan 2 demo lagu waktu pertamakali datang ke pe- rusahaan rekaman ‘Universal Music Indonesia’, yakni lagu ‘Funchopat’ dan ‘Pesta Funky’. Tatkala beberapa hari kemudian mereka diterima masuk ‘keluarga’ Universal tanpa audisi live lagi, “Kami kaget setengah mati. Suka bercampur panik. Masalahnya, terus terang saja, Funky Kopral waktu itu belum siap menggarap rekaman satu album, ” begitu bocoran berita dari Kristo.
Gado-Gado & Supermarket
Bulan Maret 1999, mereka mulai masuk studio rekaman ‘Metro Music – Blackboard’, mengambil shift malam, biar tidak tabrakan dengan jadwal sekolah atau kuliah. Pekerjaan baru ini dirampungkan sepanjang 4 bulan, kira-kira dengan 35 shift. Yang membuat Funky Kopral agak lama masuk studio adalah, kekurang siapan mereka pada materi lagu dan aransemen.
“Jika mau jujur, sebenarnya kami belum puas benar dengan hasil album pertama. Tapi, secara konsep bermusik – terus terang – Funky Kopral memang sengaja membuat lagu yang tidak semba- rangan. Artinya, lagu-lagu Funky Kopral bukanlah lagu pasaran. Kami usahakan, jika orang dengar lagu Funky Kopral, ada sesuatu yang beda dari band lain, dan bisa menunjukkan skill bermain kami. Itulah kepuasan Funky Kopral di album pertama, di antara sejumlah kekurangan yang lainnya,” tambah Bondan.
Dari pengembaraan ber-musik mereka sejak awal main band yang rata-rata sejak SMP, ujungnya terbentuklah format musik gado-gado. Ada unsur rock, ada hard core, ada jazzy, rap, funky dan hip-hop. Kelak, setelah basis musik itu mereka olah, jadilah format musik Funky Kopral seperti sekarang. Mereka menyebutnya dengan musik supermarket. Di sana, ada banyak pilihan, tapi tetap mengacu ada style bermusik anak muda: badung, cenderung vulgar dan funky. Tegasnya, Funky Kopral pengen bilang : “Kami tidak fanatik pada aliran musik tertentu. Syukur jika musik Funky Kopral menjadi trend setter perkembangan musik anak muda di Indonesia, ” ujar Angga. Tapi, di ujung wawancara, Funky Kopral menyebut musik yang dimainkannya sebagai jenis musik Funkedhelic Rhythm and Distortion. Tentu saja ala Funky Kopral.
Lirik Menjadi Ciri
Kecuali jenis musik, lirik yang unik dan aktual juga menjadi ciri dari kekuatan bermusik Funky Kopral. ‘Funchopat’ misalnya, bercerita tentang seseorang (atau lebih) yang memiliki kepribadian ganda, tapi gayanya tetap funky, keren dan cool banget. Dalam liriknya seolah ada laki-laki yang disukai cewek, tapi belagak bego. Berdandan ala skater, tapi nggak bisa main skate. Lagu ‘Funchopat’ ini diunggulkan oleh eksekutif produsernya, dan dipilih sebagai single hit perdana. Video klipnya digarap oleh Oleg Sanchabakhtiar dari ‘Planet Design Indonesia’.
“Kami ngasih musik, sutradara ngasih visual. Kami bisa bekerja sama enak sekali dengan tim Mas Oleg. Video klipnya bertema skateboard, gerakan pemain skateboard-nya seirama dengan musiknya. Pemain skateboard-nya kami ambil dari anak-anak skate Kelapa Gading dan Senayan, lokasi syutingnya di Tanjung Priok, ” papar Angga.
Lalu, mari kita lihat lagu ‘Birokrasi’, yang ada bunyi gitar ’saut-sautan’. Di sana Funky Kopral mengaku tidak mau menyinggung siapa-siapa. Juga bukan lagu kritik sosial. Funky Kopral tidak bermaksud menulis lagu untuk orang tertentu. Terserah, siapa yang merasa tersindir, silahkan bereaksi, “Kayaknya banyak orang birokrat yang cuek-cuek aja dengerin lagu macam itu. Kalau toh pesannya nggak sampai, ya nggak masalah, ” tambah Kristo.
Pada lagu ‘Suntuk’, Funky Kopral mencoba membedah sesuatu yang bersifat rutinitas. Pesan sosialnya ada pada unsur rapnya. Begitu seterusnya. Lalu, lagu apa yang paling punya tingkat kesulitan tinggi? Funky Kopral menganggap tak ada. Sebab semua lagu punya karakter berbeda, tingkat kesulitan tak sama pula. ‘Funchopat’, sulit untuk running bas gitarnya, sedang lagu ‘Birokrasi’ justru punya tingkat kesulitan pada isian double lead guitar-nya. Tapi, kalau ada yang tanya, lagu mana yang paling mereka sukai, awak Funky Kopral akan menjawab sama, “Funchopat”! Sebab Funchopat punya sejarah, karena lagu inilah yang paling awal didengar dan diterima produser eksekutif, ” ujar Angga sambil melepas tawa.
Satu hal yang tak kalah penting adalah, dalam pertunjukan live, Funky Kopral juga enak ditonton. Bergaya di depan kamera dalam penggarapan video klipnya pun, mereka terasa jago. Itu pula sebabnya, tanpa mau dianggap pongah, Funky Kopral memasang pesan “Dengarkan dulu, baru kasih komentar !”
Kopral Yang Funky
Embrio Funky Kopral dibangun sejak tahun 1996, tatkala Arlonsy, Bondan dan Kristo membangun band semasa SMP. Mereka memang satu sekolah di Jakarta. Band tanpa nama itu bubar, pada saat mereka masuk SMU. Suatu hari, mereka punya kerinduan untuk main bareng lagi, dan akhirnya diambillah Angga dan Robbi. Sebelum itu, Bondan sempat ngeband sendiri bersama rekan-rekannya, bahkan ikut dalam kompetisi band Tawuran Levi’s 1998 di Jakarta.
Tatkala diujung November 1997 ‘band ABG’ ini harus main di kampus IKJ kompleks Taman Ismail Marzuki, di tengah jalan mereka berfikir masalah nama bandnya. Tiba-tiba Kristo nyeletuk, “Gimana kalau kopral aja. Setelah disambung-sambungin, kok pas juga. Kopral kan pangkat termuda di tentara, jadi sama dengan band kami yang baru menetas dan anggotanya masih muda-muda. Kemudian, kami hubungkan dengan gaya hidup dan musik kami yang pakai unsur funky. Jadinya artinya, kopral yang bergaya funky…he…he. Ada nggak ya kopral funky ?” canda Kristo. Maka, nama Funky Kopral mulai dipakai resmi pada tanggal 1 Desember 1997. Lucu juga…
Dengan nama inilah rezeki mereka mengalir lumayan deras. Sejak dirilisnya album Funky Kopral Oktober 1999 lalu dalam sebuah Temu Pers di Hard Rock CafĂ© (Jakarta), frekuensi show mereka mulai kenceng. Mereka menganggap pas bermain di tengah audiens anak muda yang mau mengapresiasi musik mereka yang kayak gado-gado dan super-market itu. Misalnya, November lalu mereka main untuk fansnya yang dikelola Radio Madama (Makasar), dengan jumlah audiens yang membludak. Dengan ‘HR’ antara 3 juta – 5 juta perak, Funky Kopral kini mulai mencicil untuk membenahi fasilitas peralatan sendiri.
Band ini juga dikenal sangat kooperatif. Jika di daerah tempat mereka main tak ada peralatan yang memadai sesuai raiders (permintaan peralatan) maka, Funky Kopral biasanya akan membawa peralatan musik sendiri, kecuali set drum dan tata suara, tentunya. Mereka hanya butuh dua ampli untuk dua gitarnya, dan sound engineer yang tanggap pada musik garapannya.
Untuk sementara, Funky Kopral ‘baru’ memiliki 2 orang roadies, “Selebihnya, jika kami main di luar Jawa yang harus memakai pesawat (terbang), biasanya hanya membawa satu orang roadie. Peralatan musik, ditenteng masing-masing oleh musisi. Kasihan promotor jika harus membayar uang tiket lagi, ” ujar Angga.
Armand Maulana dari GIGI berani berkomentar tentang Funky Kopral, “Mereka adalah band masa depan, baik untuk lagu ciptaannya maupun live performance-nya yang asyik !”
Funky Kopral adalah :
Anggara Mulia ( vokal ), lahir di Jakarta, 5 Mei 1983. Bersama Funky Kopral, pernah memenangkan penghargaan Juara I Kompetisi Band ABA Pertiwi 1998 dan Juara I dan Favorit Tawuran Musik Levi’s 1998 (bersama Band SMU Islam Harapan Ibu ). Angga adalah murid SMU Islam Harapan Ibu.
Arlonsy Miraldi ( gitar / backing vokal ) dengan nama panggilan Oei / Oncy, lahir di Palu, 2 Oktober 1982. Pelajar SMU 86 ini memakai gitar Ibanez dan aksesori Boss.
Bondan Prakoso ( bass / backing vokal ), Jakarta, 8 Mei 1982. Pelajar SMU Islam Harapan Ibu, pemakai bas Ibanez 4 strings dan 5 strings. Pernah jadi penyanyi anak-anak, bahkan sejak usia 5 tahun dan menghasilkan 8 album solo. Bondan pernah terpilih sebagai ‘best bassist’ pada Kompetisi Musik ABA Pertiwi 1998 dan Tawuran Musik Levi’s 1998. Kecuali menggemari ‘aliran’ hardcore, Bondan juga jadi ’session man’ untuk sejumlah rekaman Blackboard.
Kristo Perwira (gitar), Jakarta, 5 Agustus 1981, pelajar SMU 3 Setiabudi, pemakai gitar elektrik Jackson 6 strings dengan aksesoris Boss dan Jim Dunlop.
Bobbi Wibowo (drummer), Teluk Betung, 7 September 1978, kini mahasiswa Universitas Lampung, jurusan Ekonomi Manajemen. Robbi adalah instruktur drum di Yayasan Musik Cressendo Lampung, tapi entah bagaimana lagi nasib kuliah dan pekerjaannya sebagai guru musik, pada saat ia rela ‘diculik’ memasuki formasi Funky Kopral pada hampir setahun terakhir ini.
Wajah Baru Funky Kopral (Funkop)
Band yang beraliran Funky Rock ini sering disebut-sebut
sebagai Red Hot Chili Peppers-nya Indonesia. Sejak tahun 1999 mereka sudah
berhasil mengeluarkan 3 buah album ditambah sebuah album kolaborasi bersama
Setiawan Djodi. Dua album pertama diproduksi oleh Universal sedangkan untuk
album ke-3 diproduksi oleh POPS Musik (Aquarius). Pada perjalanannya, di dalam
tubuh FUNKOP sempat beberapa kali terjadi perubahan personil, di antaranya
adalah Onci yang kini menjadi gitaris dari Band UNGU, Bondan Prakoso & juga
Iman yang merupakan vokalis dan gitaris J-ROCKS yang dulu sempat menjadi additional gitaris dan gitaris tetap FUNKOP.
Personel:
Nama: Hendry
Posisi: vokal
Nama: Audio Asyofa (Dio)
Posisi: gitar
Nama: Robbi Wibowo (Bobbi)
Posisi: Drum
Nama: Wisnu
Posisi: bass