Kamis, 21 Mei 2015

Biografi Band DR.PM



Mungkin, bagi sebagian orang, nama dr.pm masih asing ditelinga. Itu wajar, karena mereka memang bukanlah dokter yang bisa menyembuhkan penyakit. Tapi bisa membuat pendengar menjadi bergoyang. Sebabnya, sekitar pertengahan Maret 1999 lagunya yang berjudul `Suasana` mulai terdengar di radio - radio seantero Nusantara dan mulai merayap ke puncak tangganya. Secara detailnya, nama dr.pm sendiri diambil dari inisial nama para personilnya, yaitu : Danny, Ronald, Piere dan Marshal. Tapi, sejalan dengan proses waktu, akhirnya Pierre tidak lagi gabung dengan dr.pm. Lantas masuklah Erwin menggantikan Pierre dan nama grupnya tetap menggunakan dr.pm, walaupun Pierre tak bersama mereka lagi karena nama itu kesannya lebih mudah diingat dan lebih enak diucapkan. Toh kalau mau dipaksakan, nama Erwin bisa ditambahkan `pak` didepannya, sehingga nama dr.pm tetap bisa dipakai. Lewat album terbaru dan sekaligus perdananya yang berjudul `Dunia Baru`, dr.pm mencoba menawarkan sebuah konsep, Idealisme, gaya, yang dirangkum dalam suatu ciri khas. Komplitnya, dr.pm dimotori oleh Danny Supit [Bass], F. Ronald Fristianto [Drum], Marshal Surya Rachman [Gitar] dan Erwin Heryadi [Vokal].

Menyimak nama - nama yang muncul, tampaknya bukan suatu yang baru mereka berkecimpung dalam peta musik Pop Indonesia. Seperti Danny Supit cowok berkepala plontos ini pernah mendukung KLa Project, Andre Hehanussa, Ruth Sahanya serta Katon Bagaskara. Untuk Ronald yang dikenal sebelumnya sebagai drummer GIGI serta drummer pendukung Dewa 19 dan KLa Project. Sedang dua nama lainnya Marshal dan Erwin, masing - masing juga tercatat pernah berkiprah dipeta musik Pop Indonesia. Marshal pernah mendukung album Krisdayanti, Atiek CB, Oppie dan Anang. Untuk Erwin, cowok nyentrik ini pernah tergabung dalam grup Insect di album Pesta Alternatif 1 dan 2. Dan inilah tampaknya dari ragam latar yang berbeda menjadikan musik dr.pm punya greget dan warna khas. Itu bisa disimak pada sound bass dan gitar. Disamping itu, gebukan drum dan lantunan vokal Erwin turut menyiratkan ciri. Tentang konsep musik mereka yang cenderung progresif dan matang, artinya, mereka bukan saja pandai direkaman namun juga panggung.

Terlepas dari itu, toh lewat album perdana `Dunia Baru` dr.pm telah menorehkan kreatifitas. Ini setidaknya bisa disimak pada lagu `Pernah Mencoba`, dimana suara tabla yang dihasilkan dari peringkat program dikombinasikan dengan gaya yodel (gumaman) yang menghias pada sepanjang lagu. Dari lagu - lagu dialbum pertama, tampaknya kekhasan dr.pm semakin nyata. Sound bass, gitar, serta gaya bervokal Erwin jelas bisa dijadikan ukuran untuk menjelajahi warna dan karakter dari dr.pm. Konsep musik yang ditawarkan dr.pm adalah konsep musik yang spontan dan tidak terlalu banyak improvisasi

Biografi Band D O T




D O T beranggotakan tiga orang : Eza Syaiful Rahman [Eza Yayang - Drum, Vokal], Adam Glen Dolly [Adam Yayang - Bas] dan Jojo Nugroho [Jojo - Gitar]. Dalam bermusik mereka tidak idealis, karena DOT pernah mengalami pengalaman pahit. Dulu saat main rock metal, mereka ditolak oleh Musica. Meskipun DOT terbentuk pada 5 September 1997, sebenarnya mereka sudah mulai rajin manggung di kampus dan kafe - kafe sejak 1994. Mereka sering membawakan lagu - lagu Pearl Jam, Colective Soul dan Live. Manfaat yang dirasakan, selain menambah pengalaman dan jam terbang, mereka pun semakin matang dalam bermusik. Sedikit banyak akhirnya mereka tahu, seperti apa musik yang diinginkan penonton. DOT kemudian mendapat suntikan anggota baru, Eza Yayang yang sebelumnya dikenal sebagai penyanyi cilik, menggantikan vokalis lama.

Perihal nama yang aneh, DOT pun diperoleh dengan cara gaib, tak jelas asal muasalnya. Mereka menyangka produsernyalah yang memberi nama itu, namun sang produsernya berpendapat sebaliknya. Pada awalnya mereka enggan memakai nama itu, tapi mungkin dengan nama itu bisa membawa hoki. DOT pun bersiasat. Mereka turun ke industri musik dengan semangat komersialisme. Mereka membuat lagu yang enak didengar dan mudah diterima, serta mudah dicerna baik lirik maupun musiknya namun berbobot. Setelah mengubah konsep itulah, akhirnya Musica mau mengontrak mereka.

Pada album pertama `Jangan Jangan` mereka memainkan musik bergaya 1960-an. Namun tidak semuanya, mereka juga memainkan lagu dengan gaya rock 'n roll, etnik, slow beat, nge-beat, bahkan acid jazz. Mereka berkeinginan mengangkat musik ska, di album selanjutnya. Semua anggota DOT masih ada hubungan saudara sepupu.

Selasa, 19 Mei 2015

Biografi Band POTRET


Band ini sebenarnya terbentuk secara tak sengaja. Pada 1995, ketika basis Anto Hoed mempersiapkan album solo untuk Melly Goeslaw, tiba-tiba tercetus ide untuk membentuk sebuah band. Hal ini terbersit setelah Anto dan Melly bertemu dengan Arie Ayunir, drummer Simak Dialog. Rencana untuk membuat album solo pun berbelok arah menjadi konsep band.Setelah melalui pematangan konsep, ketiganya pun lantas memberanikan diri untuk masuk dapur rekaman. Hebatnya lagi, mereka melakukan itu hanya dengan bermodalkan kocek sendiri. Di luar dugaan mereka bertiga, debut bertitel Potret I (1996) yang dirilis Aquarius Musikindo cukup laku di pasaran dan terjual lebih dari 60 ribu keping. 

Kesuksesan serupa juga terjadi saat Potret melepas album kedua, Potret II (1997). Rahasianya adalah dengan tetap mempertahankan konsep musik yang minimalis. Album yang mempopulerkan nomor Salah, Mak Comblang dan Bunda ini bahkan mampu terjual sebanyak 175 keping.Setelah merilis album Cafe (1999), dengan hits Diam, Arie mengundurkan diri dari formasi Potret. Mantan drummer Dewa 19, Aksan Syuman lalu masuk menggantikan posisinya. Sebelum terlibat penuh di album Positive+POSITIVE (2003), Aksan juga menyumbangkan permainannya di lagu Do It yang terkemas dalam album The Best of Potret : From Dawn To Beyond (2001).

Biografi Band CAFFEINE





Berawal dari album kompilasi Indie Ten yang menyuguhkan Padi, Cokelat, Wong dan tujuh band lainnya, Caffeine mampu menarik perhatian. Caffeine yang beranggotakan Rudy (vokal), Beny (gitar), Danny (gitar), Daniel (keyboard), Yandi (bass) dan Yudi (drum) merilis debut album ‘Hijau’ dengan mengandalkan single “Hidupku Kan Damaikan Hatimu” dan Kau Yang Telah Pergi”.

Perjalanan Caffeine menembus indutri rekaman tidaklah semudah yang dibayangkan. Mereka seakan kenyang mendapat penolakan dari bebagai record label yang mereka sambangi. Akhirnya melalui label New Metro, Caffeine merilis album perdananya ‘Hijau’ disusul dengan album ‘Hijau Repackaged’ dan album kedua ‘Yang Tak Terlupakan.

Pembuatan album ketiga ‘Di Telinga dan Di Mataku’, Caffeine dibantu oleh Capung ‘Java Jive yang bertindak sebagai produser. Album ketiga ini menjadi pembuktian bahwa Caffeine masih tetap eksis dijalur musik tanah air.